Selasa, 29 November 2011

JAKARTA PUSAT SEBAGAI PESERTA KB LESTARI TERBAIK DI DKI JAKARTA


Berbagai cara dan upaya pemerintah untuk menghapus ketertinggalan, keterbelakangan, keterpurukan, kemiskinan pada seluruh sektor kehidupan termasuk sektor Kependudukan dan Keluarga Berencana dan berusaha meraih kehidupan yang lebih baik, membangun Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera Berkualitas yang unggul dimasa depan dan menjadi sumber daya pembangunan yang teguh dan mandiri.
Upaya untuk mewujudkan pembangunan yang berwawasan Kependudukan dan Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera telah diamanatkan dalam Undang-undang Nomor : 52  Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dimana bahwa setiap penduduk mempunyai kesempatan untuk berperan serta dalam pengelolaan kependudukan dan pembangunan Keluarga yaitu dilakukan oleh setiap individu, lembaga swadaya, organisasi masyarakat dan pihak swasta.
Kita ketahui bahwa keberhasilan Program Keluarga Berencana selama ini banyak dipengaruhi oleh dukungan dan peran serta masyarakat termasuk keluarga-keluarga yang telah ikut berperan serta menjadi pasangan peserta KB.
Mengingat pasangan peserta KB Lestari sebagai salah satu anggota masyarakat merupakan potensi yang sangat besar dalam mempercepat terwujudnya keluarga kecil bahagia sejahtera, maka para pasangan KB Lestari tersebut perlu diberdayakan untuk membantu mensukseskan Program keluarga Berencana. Oleh karena itu pemberian penghargaan kepada para pasangan peserta KB Lestari yang telah dilakukan selama ini sebagai upaya untuk memberikan reward serta memberikan rasa kebanggaan bagi mereka sehingga dapat memotivasi kepada pasangan-pasangan keluarga yang belum menjadi peserta KB.
Sekaitan dengan itu dalam rangka Kegiatan TNI Manunggal KB Kesehatan yang diselenggarakan pada hari Minggu tanggal 30 Oktober 2011 yang bertempat di Taman Lapangan Rumah Susun Dakota Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat, Gubernur DKI Jakarta DR. Ing Fauzi Bowo memberikan hadiah kepada peserta KB Lestari 10 tahun terbaik Tingkat DKI Jakarta dan peserta KB Lestari 15 tahun serta peserta KB Lestari 20 tahun terbaik Tingkat Kota Administrasi Jakarta Pusat. Pada kesempatan itu juga diserahkan hadiah Lomba seperti pemenang IMP (Institusi Masyarakat Perkotaan) dan PKB Teladan serta bantuan-bantuan lainnya
By Sal_Jp.

PEMBERDAYAAN IMP, JAWABAN SUKSES PROGRAM KB DIMASA YANG AKAN DATANG

Keberhasilan Program Keluarga Berencana di Kota Administrasi Jakarta Pusat yang sudah lama dirintis, tidak terlepas dari keterpaduan pelaksanaan kegiatan dan aktivitas yang dilakukan oleh petugas lini lapangan baik PLKB/PKB maupun Institusi Masyarakat Perkotaan (IMP) yang terdiri dari PPKB RW, PPKB RT dan Kelompok KB. Kondisi ini menunjukkan bahwa untuk mewujudkan keberhasilan Program KB, selain prakarsa pemerintah peran serta masyarakat juga sangat penting.
Sebelum era otonomi daerah, PKB (Penyuluh Keluarga Berencana) /PLKB (Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana) di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat secara kuantitas dan kualitas masih memadai, seiring dengan berjalannya waktu jumlah penyuluh keluarga berencana semakin berkurang karena banyak penyuluh KB yang memasuki usia pensiun serta mutasi ke unit lainnya, sedang disisi lain perekrutan pegawai baru belum diadakan. Pada tahun 2009 Penyuluh Keluarga Berencana di Jakarta Pusat berjumlah sebanyak 99 Orang ,  tahun 2010 tercatat sebanyak 88 Orang dan tahun 2011 berjumlah 76 Orang.
Agar Program Keluarga Berencana terprogram sesuai dengan harapan kita semua, idealnya setiap kelurahan mempunyai 2 Orang Penyuluh KB atau 88 Orang Penyuluh KB se Jakarta Pusat, adapun dengan keadaan geografis dan demografis Kota Administrasi Jakarta Pusat dengan luas wilayah 48,17 km2, terdiri dari 8 Kecamatan, 44 Kelurahan, 394 RW dan 4686 RT.
  Kekurangan personel Penyuluh Keluarga Berencana di wilayah Jakarta Pusat, menjadikan IMP (Institusi Masyarakat Perkotaan) yang tugasnya antara lain membantu Penyuluh Keluarga Berencana menjadi potensi yang sangat strategis untuk mendorong pencapaian Program Keluarga Berencana.

Apa itu IMP?
IMP (Institusi Masyarakat Perkotaan) adalah wadah pengorganisasian dan pembinaan keluarga serta wadah pengelolaan dan pelaksanaan program KB Nasional di tingkat RW kebawah (pada tingkat nasional berada di tingkat kelurahan/desa ke bawah).
PPKB RW (Pembantu Pembina Keluarga Berencana-RW) adalah seorang atau beberapa orang kader dalam wadah organisasi secara sukarela berperan aktif melaksanakan/mengelola Program KB di Tingkat RW.
PPKB RT (Pembantu Pembina Keluaraga Berencana-RT) adalah seorang atau beberapa orang kader dalam wadah organisasi secara sukarela berperan aktif melaksanakan/mengelola Program KB di Tingkat RT.
Kelompok KB adalah wadah organisasi seluruh keluarga peserta KB yang berada di lingkungan RT, yang secara sukarela berperan aktif melaksanakan dan mengelola program KB.


          Mengapa IMP?
Selain melakukan pembinaaan, pelatihan  dan motivasi terhadap Penyuluh Keluarga Berencana yang secara kuantitatif semakin lama semakin berkurang juga lebih memberdayakan dan mengerakkan kader Institusi Masyarakat Perkotaan (IMP).
*        Kader IMP yang terdiri dari PPKB RW, PPKB RT dan Kelompok KB memiliki personil yang cukup banyak di wilayah Jakarta Pusat ( Untuk Jakarta Pusat tidak kurang dari 392 PPKB RW dan 4673 PPKB RT). Selama ini diakui memiliki peran yang sangat besar dalam mendukung suksesnya Proggram KB di Jakarta Pusat. Disamping itu dapat dijadikan motor penggerak Program KB yang efektif karena setiap kader IMP telah memiliki wilayah segmen binaan masing-masing seperti PPKB RW memiliki wilayah binaan satu RW dan  PPKB RT memilki wilayah binaan satu RT.
*        Keberadaan Kader IMP sudah diakui oleh pemerintah dan masyarakat, seiring dengan terbitnya SK Camat tentang keberadaan institusi ini di semua wilayah dan dengan semboyan kerja pengabdian penuh untuk masyarakat agar warga masyarakat di sekitarnya keluar dari pusaran lilitan ketertinggalan dan keterbelakangan.
*        Kader IMP telah memiliki format peran terhadap Program KB yang sangat jelas dan teperinci. Format peran tersebut dikenal dengan “Enam Peran Bakti Institusi” yakni : (1) Kepengurusan, (2) Pertemuan, (3) KIE dan Konseling, (4) Pencatatan dan pendataan, (5) Pelayanan Kegiatan, dan (6) Upaya Kemandirian.

By. Sal_JP

INTRA UTERINE DEVICE (IUD) PILIHAN FAVORIT AKSEPTOR BARU DI JAKARTA PUSAT


Sub Bidang PSM Kantor KB Jakarta Pusat melansir bahwa kecendrungan Peserta KB Baru atau PB di wilayah Jakarta Pusat  per Oktober 2011 didominisasi oleh alat kontrasepsepsi Intra Uterine Device (IUD) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dengan persentase pencapaian 101,05 % dari PPM (Perkiraan Permintaan Masyarakat). Adapun telah terjadi pengeseran pilihan pemakaian alat kontrasepsepsi di wilayah Jakarta Pusat dari Suntik ke Intra Uterine Device (IUD) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), dimana pada tahun 2010 Sub Bidang PSM mencatat pencapaian peserta KB Baru didominisasi oleh pemakaian alat Suntik dan Pil, demikian laporan Ardisal, SE.MM. kepada Kasubbid PSM Munawi, SH. di ruang kerja PSM Kantor KB Jakarta Pusat.
Pencapaian Peserta KB Baru secara total Kota administrasi Jakarta Pusat per Oktober 2011 sebesar 96,22 % dari PPM yang telah ditetapkan oleh BPMPKB DKI Jakarta, dengan kontribusi tertinggi disumbangkan oleh Kecamatan Tanah Abang 19,54 % kemudian diikuti oleh Kecamatan Kemayoran 19,33 %, Johar Baru 12,19 %, Gambir, 10,95 %, Senen 10,48 %, Menteng 10,12 %, Sawah Besar 7,64 % dan Cempaka Putih 5,96 %.
Adaoun pencapaian peserta KB Baru IUD Kota Administrasi Jakarta Pusat per Oktober 2011 sebesar 101,05 % dari PPM IUD yang telah diberikan oleh BPMPKB DKI Jakarta, dengan kontribusi tertinggi disumbangkan oleh Kecamatan Menteng 21,03 %, Kemayoran 17,20 %, Gambir 16,13 %, Senen 13,88 %, Tanah Abang 13,87 %, Cempaka Putih 7,16 %, Johar Baru 6,08 % dan Sawah Besar 5,71 %.
Pencapaian Peserta KB Baru IUD per Oktober 2011 berdasarkan PPM yang telah didistribusikan ke Kecamatan se Jakarta Pusat untuk pencapaian tertinggi diraih oleh Kecamatan Gambir 150,07 %, Kemayoran 113,21 %, Senen 111,56 %, Menteng 107,59 %, Tanah Abang 99,33 %, Cempaka Putih 74,41, Sawah Besar 68,25 % dan Johar Baru 60,03 %.
Sehubungan dengan pencapaian peserta KB baru terutama peserta pemakai Alat Kontrasepsi IUD, Kepala Kantor KB Kota Administrasi Jakarta Pusat,  Dra. Fetty Fatimah, MM. cukup bangga dengan keberhasilan tersebut karena pengeseran dari NMKJP (Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) ke MKJP ( Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) merupakan harapan kita semua.
Ditempat terpisah Kepala Kantor KB Jakarta Pusat mengungkapkan keuntungan-keuntungan pemakaian alat kontrasepsi IUD secara lebih rinci sebagai berikut :
Menurut Dr David Grimes dari Family Health International di Chapel Hill, Carolina Utara, seperti dikutip News yahoo, dokter sering kali melupakan manfaat IUD dalam pengobatan endometriosis. Laporan tersebut diungkapkan dalam pertemuan di The American College of Obstetricians and Gynecologist, New Orleans. David mengatakan, IUD mampu mengurangi risiko kanker endometrium hingga 40 persen. Perlindungan terhadap kanker ini setara dengan menggunakan alat kontrasepsi secara oral.
*      Sangat efektif. 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan). Pencegah kehamilan jangka panjang yang AMPUH, paling tidak 10 tahun
*      IUD dapat efektif segera setelah pemasangan
*      Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
*      Tidak mempengaruhi hubungan seksual. Hubungan intim jadi lebih nyaman karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
*      Tidak ada efek samping hormonal dengan CuT-380A
*      Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI. Aman untuk ibu menyusui – tidak mengganggu kualitas dan kuantitas ASI
*      Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
*      Dapat digunakan sampai menopause
*      Tidak ada interaksi dengan obat-obat
*      Membantu mencegah kehamilan ektopik
*      Setelah IUD dikeluarkan, bisa langsung subur

By Sal_JP