Sub Bidang PSM Kantor KB Jakarta Pusat melansir bahwa kecendrungan Peserta KB Baru atau PB di wilayah Jakarta Pusat per Oktober 2011 didominisasi oleh alat kontrasepsepsi Intra Uterine Device (IUD) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dengan persentase pencapaian 101,05 % dari PPM (Perkiraan Permintaan Masyarakat). Adapun telah terjadi pengeseran pilihan pemakaian alat kontrasepsepsi di wilayah Jakarta Pusat dari Suntik ke Intra Uterine Device (IUD) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), dimana pada tahun 2010 Sub Bidang PSM mencatat pencapaian peserta KB Baru didominisasi oleh pemakaian alat Suntik dan Pil, demikian laporan Ardisal, SE.MM. kepada Kasubbid PSM Munawi, SH. di ruang kerja PSM Kantor KB Jakarta Pusat.
Pencapaian Peserta KB Baru secara total Kota administrasi Jakarta Pusat per Oktober 2011 sebesar 96,22 % dari PPM yang telah ditetapkan oleh BPMPKB DKI Jakarta, dengan kontribusi tertinggi disumbangkan oleh Kecamatan Tanah Abang 19,54 % kemudian diikuti oleh Kecamatan Kemayoran 19,33 %, Johar Baru 12,19 %, Gambir, 10,95 %, Senen 10,48 %, Menteng 10,12 %, Sawah Besar 7,64 % dan Cempaka Putih 5,96 %.
Adaoun pencapaian peserta KB Baru IUD Kota Administrasi Jakarta Pusat per Oktober 2011 sebesar 101,05 % dari PPM IUD yang telah diberikan oleh BPMPKB DKI Jakarta, dengan kontribusi tertinggi disumbangkan oleh Kecamatan Menteng 21,03 %, Kemayoran 17,20 %, Gambir 16,13 %, Senen 13,88 %, Tanah Abang 13,87 %, Cempaka Putih 7,16 %, Johar Baru 6,08 % dan Sawah Besar 5,71 %.
Pencapaian Peserta KB Baru IUD per Oktober 2011 berdasarkan PPM yang telah didistribusikan ke Kecamatan se Jakarta Pusat untuk pencapaian tertinggi diraih oleh Kecamatan Gambir 150,07 %, Kemayoran 113,21 %, Senen 111,56 %, Menteng 107,59 %, Tanah Abang 99,33 %, Cempaka Putih 74,41, Sawah Besar 68,25 % dan Johar Baru 60,03 %.
Sehubungan dengan pencapaian peserta KB baru terutama peserta pemakai Alat Kontrasepsi IUD, Kepala Kantor KB Kota Administrasi Jakarta Pusat, Dra. Fetty Fatimah, MM. cukup bangga dengan keberhasilan tersebut karena pengeseran dari NMKJP (Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) ke MKJP ( Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) merupakan harapan kita semua.
Ditempat terpisah Kepala Kantor KB Jakarta Pusat mengungkapkan keuntungan-keuntungan pemakaian alat kontrasepsi IUD secara lebih rinci sebagai berikut :
Menurut Dr David Grimes dari Family Health International di Chapel Hill, Carolina Utara, seperti dikutip News yahoo, dokter sering kali melupakan manfaat IUD dalam pengobatan endometriosis. Laporan tersebut diungkapkan dalam pertemuan di The American College of Obstetricians and Gynecologist, New Orleans. David mengatakan, IUD mampu mengurangi risiko kanker endometrium hingga 40 persen. Perlindungan terhadap kanker ini setara dengan menggunakan alat kontrasepsi secara oral.
Sangat efektif. 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan). Pencegah kehamilan jangka panjang yang AMPUH, paling tidak 10 tahun
IUD dapat efektif segera setelah pemasangan
Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
Tidak mempengaruhi hubungan seksual. Hubungan intim jadi lebih nyaman karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
Tidak ada efek samping hormonal dengan CuT-380A
Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI. Aman untuk ibu menyusui – tidak mengganggu kualitas dan kuantitas ASI
Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
Dapat digunakan sampai menopause
Tidak ada interaksi dengan obat-obat
Membantu mencegah kehamilan ektopik
Setelah IUD dikeluarkan, bisa langsung subur
By Sal_JP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar